bagaimana cara membudidayakan ikan air tawar yang efektif


Ikan merupakan salah satu makanan yang mengandung nutrisi yang baik untuk tubuh Anda. Bahkan, pemerintah juga mendorong orang untuk makan ikan untuk membantu meningkatkan kualitas otak. Tak heran, jika saat ini kebutuhan ikan di masyarakat jauh lebih tinggi.

Daftar isi


cara budidaya ikan air tawar cepat panen















Hal itu, yang pada gilirannya membuka peluang bagi pengusaha untuk memulai budidaya ikan, terutama ikan. Selain itu, budidaya ikan air tawar juga sangat mudah dilakukan. Bahkan, jika Anda tidak memiliki cukup modal 

Anda dapat membuat budidaya ikan bawal, nila, lele dan lain-lain. Nah, bagi Anda yang ingin tahu tentang cara budidaya ikan air tawar yang baik dan benar, ppembahasan berikut ini.


Bagaimana cara membudidayakan ikan mujair














1. Pemilihan Induk


Mau itu cara budidaya ternak ikan Mujair ataupun jenis ikan lainnya, pemilihan induk merupakan salah satu langkah awal yang paling penting. Hal tersebut dikarenakan indukan memiliki peran dan sebagai penentu kualitas ikan Mujair yang akan kamu budidayakan. Indukan dengan kualitas baik tentunya akan menghasilkan generasi yang baik pula.

Indukan yang baik adalah indukan yang sehat dengan bobot yang setidaknya mencapai 100 g. Indukan ikan Mujair itu sendiri terdiri dari dua jenis, yaitu jantan dan betina, yang masing-masing memiliki fisik yang berbeda. Lalu, bagaimana sih cara membedakan ikan Mujair jantan dan betina?

Indukan Jantan:

Memiliki dua lubang pada bagian urogenital, yaitu anus dan sperma yang juga merangkap sebagai lubang urine
Ujung sirip berwarna kemerahan terang dan jelas
Bagian perut berwarna lebih gelap atau kehitam-hitaman

Indukan Betina:

Memiliki 3 lubang urogenital, yang terdiri dari lubang anus, lubang untuk mengeluarkan sel telur, dan lubang urine
Ujung sirip berwarna kemerahan pucat dan tidak jelas
Bagian perut berwarna putih
Dagu berwarna putih
Jika perut distriping maka tidak mengeluarkan cairan.

2. Pemijahan Benih


Cara budidaya ternak ikan Mujair selanjutnya yaitu pemijahan benih, yang bertujuan agar indukan dapat menghasilkan benih yang kemudian akan disebarkan di dalam kolam yang terpisah. Nah, langkah cara pemijahan benih yaitu sebagai berikut:

Buatlah kolam berukuran 3×4 meter dengan kedalaman 60 cm
Masukan lumpur halus pada bagian dasar kolam agar ikan Mujair bisa membuat sarang mereka dengan mudah
Setelah proses pembuatan kolam telah selesai sepenuhnya, maka masukan indukan jantan dan betina dengan masing-masing perbandingan 3:2
Ketika terjadinya proses pembuahan, induk betina akan mengumpulkan dan menjaga sel telur didalam mulut mereka, mulai dari masa inkubasi hingga telur tersebut menetas
Proses inkubasi berlangsung selama 3-5 hari dan setelah proses tersebut terjadi, maka telur akan menetas dan menjadi larva
Setelah larva ikan menginjak usia 2 minggu, maka mereka sudah bisa dilepas dari induknya agar dapat belajar mencari makan sendiri

3. Pembuatan Kolam Terpal


Pembuatan kolam terpal tentunya tidak bisa dilupakan dari langkah cara budidaya ternak ikan Mujair. Tentu saja mau dimana kamu meletakan ikan-ikan tersebut apabila tidak memiliki kolam? Sebenarnya ada jenis-jenis kolam lainnya, namun kolam terpal dikenal akan jauh lebih hemat dalam hal biaya.

Untuk membuat sebuah kolam dengan ukuran 50x50x100 m2, kamu hanya membutuhkan beberapa lembar terpal dan kayu atau bambu. Untuk tahapan pembuatannya adalah:

Ukuran kolam terpal dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan luas lahan yang kamu miliki
Pilihlah jenis terpal plastik yang tebal agar bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama
Kolam berbentuk persegi panjang, dengan setiap sudutnya diberi kayu yang kuat sebagai penyangga agar kolam tidak roboh
Setelah pembuatan kolam selesai, maka jangan langsung diisi oleh air. Biarakan kolam dalam keadaan kering selama 2-3 minggu
Setelah itu lakukan pengapuran dan diamkan selama 3-4 minggu
Baru setelah itu kamu bisa mengisi air sebesar ¾ bagian dari tinggi kolam
Kemudian biarkan selama 1 minggu sebelum pada akhirnya mulai menebarkan benih ikan Mujair yang akan kamu budidayakan
4. Penebaran Bibit ke Kolam
Setelah kolam terpal selesai dibuat dan diisi dengan air, maka langkah cara budidaya ternak ikan Mujair selanjutnya yaitu dengan melakukan penebaran benih ke dalam kolam. Lakukan penebaran benih pada sore hari dengan kepadatan sekitar 400-500 populasi untuk kolam berukuran 50x50x100 cm.

Beberapa hari pertama, mungkin kamu akan menemukan beberapa ikan Mujair yang mati. Tetapi kamu tidak perlu khawatir apabila jumlah ikan yang mati hanya berkisar 3-4 ekor. Tetapi jika kamu menemukan jumlah ikan mati melebihi itu, ada baiknya apabila kamu mulai melakukan tindakan, seperti mencari tahu apa penyebab ikan-ikan tersebut mati.

5. Pemberian Pangan


Cara budidaya ternak ikan Mujair selanjutnya yaitu memberi pangan. Untuk mencegah benih-benih tersebut mati, tentu kamu harus memberi mereka makan, dan oleh karena itu pemberian pangan harus dilakukan secara rutin dan konsisten. Lakukanlah dengan beberapa langkah mudah berikut ini:

Berikan makanan padat berupa pelet dengan kandungan 28% protein, 30% lemak dan 15% karbohidrat.
Pemberian pangan harus dilakukan secara rutin sebanyak 3 kali dalam sehari, yaitu pada pagi, siang, dan sore hari.
Berikan 1 hingga 2 kg pelet untuk populasi 400 – 500 ekor benih ikan.
Naikan jumlah kg makanan ketika ikan sudah mulai membesar
Berikan tanaman eceng gondok agar kondisi kolam menjadi lebih sejuk. Selain itu, eceng gondok juga bisa berfungsi sebagai makanan tambahan bagi ikan Mujair itu sendiri
6. Pergantian Air Kolam
Perlu diingat bahwa pergantian air kolam harus selalu diikutsertakan ke dalam cara budidaya ternak ikan Mujair, guna terus menjaga kebersihan dan mencegah para ikan terjangkit penyakit. Usahakanlah untuk mengganti air kolam secara rutin setidaknya 2-3 minggu sekali. Tidak hanya menjaga air agar tetap bersih, mengganti kolam juga akan membantu dalam membersihkan sisa-sisa makanan yang menumpuk.

7. Panen


Cara budidaya ternak ikan Mujair yang terakhir yaitu proses panen. Ikan Mujair akan siap dipanen apabila usia ikan telah mencapai 4-5 bulan setelah penebaran benih. Perlu diketahui bahwa ikan dengan kualitas yang baik tentu akan memiliki harga yang jauh lebih tinggi. Maka dari itu, kamu juga perlu mengetahui cara melakukan proses panen yang baik dan benar, yaitu dengan cara:

Sebelum melakukan panen, berikan pangan kepada ikan Mujair terlebih dahulu, untuk menambah bobot mereka
Kemudian kurangi volume air secara perlahan untuk menghindari ikan menjadi stress
Ketika volume air mulai berkurang, maka kamu bisa mulai memanen ikan dengan cara menjaringnya
Kemudian letakan hasil panen pada sebuah wada bersih
Kamu bisa menggunakan wadah plastik yang diisi dengan air bersih
Berikan tambahan oksigen agar ikan dapat bertahan hidup dan tetap segar.


Bagaimana cara membudidayakan ikan lele













1. Siapkan Media Kolam


Budidaya ikan lele kolam terpal bisa dilakukan di rumah. Terpal jadi media yang paling mudah didapatkan. Berikut cara untuk menyiapkan terpal sebagai kolam ikan lele:

- Pastikan kolam terpal sudah dibersihkan terlebih dulu dengan sabun dan bilas sampai bersih dan keringkan

-Bentangkan terpal hingga berbentuk menyerupai kolam. Supaya bisa berdiri dengan tegak, terpal bisa disanggah dengan besi atau buat kolam dengan susunan batako yang dilapisi terpal

- Isi terpal dengan air hingga setinggi 20-30 cm

- Diamkan air di dalam terpal selama 7-10 hari untuk pembentukan lumut dan fitoplankton. Setelah itu tambahkan air dengan ketinggian kurang lebih 80-90 cm

- Setelah air siap, tambahkan beberapa irisan daun pepaya dan singkong untuk mengurangi bau air kolam

2. Pilih Bibit Unggul


Pemilihan bibit ikan lele tak boleh asal. Pilih bibit lele unggul yang sehat dan lebih besar. Bibit lele yang unggul biasanya gerakannya lebih agresif dan gesit saat diberi makan dan warna sedikit lebih terang.

3. Penebaran Bibit


Sebelum mulai menebar bibit, Anda memisahkan ikan lele ukuran besar dan kecil. Hal ini dilakukan untuk menghindari ikan lele memakan sesama, karena ikan lele bersifat kanibal.

Yang harus diperhatikan dalam cara budidaya ikan lele adalah jangan menebar bibit secara bersamaan. Ini akan membuat ikan stres dan menyebabkan kematian.

Sebaiknya gunakan ember dan masukkan sebagai ember berisi bibit lele ke dalam kolam. Diamkan hingga 30 menit dan biarkan ikan lele keluar dan ember menuju kolam. Waktu penebaran yang baik adalah pagi dan malam hari.

4. Pemeliharaan Ikan Lele


Dalam budidaya ikan lele, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Setelah ikan lele berumur kurang lebih 20 hari, Anda perlu melakukan penyortiran. Pisahkan lele yang besar dan kecil dalam kolam berbeda.

Kualitas air kolam yang bagus untuk lele adalah hijau. Karena lele dapat bertahan hidup di air berlumpur. Air akan berwarna merah menandakan ikan sudah dewasa dan siap dipanen.

Keadaan kolam juga perlu jadi perhatian. Tinggi kolam lele di bulan pertama adalah 20 cm, bulan kedua 40 cm dan bulan ketiga 80 cm. Usahakan air kolam tidak terlalu dangkal.

Ikan lele harus diberi pakan tiga kali sehari yaitu jam 7 pagi, 5 sore, dan 10 malam. Jenis pakannya sentrat 781-1.


5. Panen Ikan Lele


Anda bisa memanen ikan lele jika sudah berusia kurang lebih 90 hari dari masa tebar bibit. Pastikan pengambilan ikan lele dengan sarung tangan. Anda juga bisa menggunakan jaring ataupun serokan besar.

Budidaya ikan lele sistem bioflok juga bisa jadi alternatif. Sistem bioflok ini merupakan kolam berbentuk bulat dengan lapisan terpal yang dilengkapi dengan pipa pembuangan kotoran yang memudahkan pengurasan kolam. Kolam ikan lele pun terbebas dari bau.


Bagaimana cara membudidayakan ikan gurame














1. Membuat Kolam Budidaya Ikan Gurame


Jika ingin membuat kolam yang terbuat dari terpal, kamu bisa membeli terpal di toko alat pertanian.

Alternatif lainnya, kamu bisa menggunakan plastik yang cukup tebal dan transparan.

Setelah membeli terpal atau plastik, kamu harus membuat dinding sebagai penopang kolam ikan.

Tumpukan batu bata tersebut maksimal berukuran panjang 4 meter, lebar 2 meter, dan tinggi 1 meter.

Setelah membuat dinding dari tumpukan batu bata, letakkanlah terpal atau plastik pada dinding dan dasar kolam.

Setelah selesai meletakkan terpal, kolam ikan yang murah meriah pun selesai dibuat.

Selanjutnya, tinggal mengisi kolam menggunakan air.

2. Teknik Pengisian Air Kolam Budidaya Ikan Gurame


Setelah membuat kolam, isilah kolam budidaya ikan gurame dengan air.

Perhatikanlah volume air pada kolam, jangan sampai ketinggian air kurang dari 50-75 cm.

Setelah kolam terisi, kamu tidak bisa langsung mengisi kolam tersebut dengan benih ikan gurame.

Tunggulah selama satu minggu, baru kemudian masukkan bibit ikan gurame berusia dua bulan.

Usia dua bulan adalah usia ikan gurame yang cukup untuk bertahan pada cuaca dan suhu kolam terpal.

3. Jumlah Bibit Ikan Gurame


Bibit ikan gurame yang dapat kamu pelihara dalam satu kolam adalah sekira 200 ekor.

Jangan taruh bibit ikan gurame dalam jumlah terlalu banyak agar saat ikan bertumbuh, mereka tetap dapat bergerak leluasa.

4. Memberi Pakan Ikan Gurame


Cara budidaya ikan gurame agar cepat besar adalah dengan memberi pakan yang berkualitas.

Selain itu perhatikan juga waktu pemberikan pakan ikan gurame.

Waktu paling baik untuk pemberian pakan adalah dua kali sehari, pada pagi dan sore hari.

5. Tambahkan Eceng Gondok di Kolam Budidaya Ikan Gurame


Untuk mencegah sorot sinar matahari secara berlebihan ke kolam, taruhlah beberapa tanaman eceng gondok.

Selain itu, agar ikan gurame dapat tumbuh dengan sehat, pastikanlah sirkulasi air pada kolam berjalan baik.

6. Cara Mencegah Penyakit pada Ikan Gurame


Untuk mempertahankan harga ikan gurame yang tinggi, kamu pun harus menjaga kesehatannya.

Berikanlah sanitizer pada kolam ikan gurame setiap dua minggu sekali.

Sanitizer tersebut berfungsi membunuh kuman yang tumbuh dalam kolam.

Selain itu, kamu juga harus rutin membersihkan kolam budidaya ikan gurame.

Buanglah sisa makanan ikan gurame dan daun yang jatuh agar kolam tidak kotor.

Jangan sampai kamu tidak jadi untung gara-gara ikan guramenya sakit semua ya!

7. Panen Ikan Gurame
Memanen ikan gurame pun tidak bisa sembarangan.


Setidaknya, saat dipanen, ikan gurame harus memiliki bobot 7 ons.

Jika di awal masa pembudidayaan kamu menaruh bibit ikan gurame seberat 2,5 ons, membutuhkan waktu sekira 5 bulan hingga masa panen datang.

Jadi, kunci dalam menjalankan bisnis ini adalah kesebaran dan telaten ya, Sahabat 99!

Pakan Ikan Gurame
Sebenarnya, ada banyak variasi pakan ikan gurame yang bisa kamu coba.

Secara umum ada dua jenis pakan ikan gurame, yaitu pakan dari tumbuhan dan dari hewan.


1. Pakan Ikan Gurame dari Tumbuhan


Beberapa pakan ikan gurame yang terbuat dari tumbuh, di antaranya adalah sebagai berikut:

Bekatul (dedak halus dan kasar).
Daun pepaya, daun singkong, daun lamtoro.
Rumput kering yang difermentasi.
Tebok pisang yang dicincang dan daun pisang.
Ampas tahu, ampas kedelai, dan ampas kelapa.


2. Pakan Ikan Gurame dari Hewan


Berikut adalah contoh pakan ikan gurame yang terbuat dari hewan:

Ikan teri.
Bekicot.
Limbah ikan atau udang.
Cacing tanah.
Belalang.


Bagaimana cara membudidayakan ikan nila











1. Pemilihan lokasi kolam ikan nila


Langkah paling pertama yang harus dilakukan adalah memilih lokasi kolam yang cocok untuk tumbuh kembang ikan nila.

Tahap ini menjadi tahap yang esensial, karena ikan nila tak bisa tumbuh dengan baik jika lokasi kolam tidak bagus. Berikut persyaratan kolam ikan nila yang sebaiknya kamu ikuti:

- Dasar dan dinding kolam terbuat dari jenis tanah liat karena memiliki sifat yang tahan air

- Kemiringan tanah sekitar 3-5%, agar proses pengairan lebih mudah dilakukan

- Air tidak keruh dan tidak terkontaminasi bahan kimia. Lebih baik lagi jika pH air netral antara 6,5 hingga 8,6, dengan suhu 25-30 derajat

- Tingkat kecerahan kolam 20-30 cm (diukur dengan secchi disc)

- Debit air kolam tenang, sekitar 8-15 liter/detik

2. Lakukan pengolahan kolam untuk ternak ikan nila


Sebelum digunakan, kolam harus diolah terlebih dahulu dua minggu sebelumnya.

Lakukan dengan tahapan-tahapan berikut:

- Keringkan dasar kolam dengan menjemurnya selama beberapa hari

- Bersihkan dasar kolam dari sisa rerumputan, lalu cangkul dan ratakan

- Pasang saringan pada pintu masuk dan keluarnya air

- Taburkan kapur tohor atau kapur pertanian untuk memberantas hama dan memperbaiki pH tanah

- Taburkan pupuk kandang sebanyak 10 m2 dan cangkul bersama tanah dasar kolam.

- Sebarkan juga di depan pintu masuk air untuk mendorong pertumbuhan fitoplankton yang menjadi pakan alami ikan nila.

3. Pengairan kolam budidaya ikan nila

Aliri kolam dengan air sedalam 5 - 10 cm, dan biarkan selama 2 hingga 3 hari.

Setelah dibiarkan, lakukan pengairan lagi hingga mencapai 100 cm dari dasar kolam. 

4. Pemilihan dan penebaran bibit ikan nila


Setelah kolam siap untuk diisi, saatnya memilih dan menebarkan bibit ikan nila.

Untuk mendapatkan bibit ikan nila, ada dua cara yang bisa kamu tempuh.

Yang pertama, dapatkan langsung dari indukan ikan nila.

Yang kedua, beli langsung bibit ikan nila di pasar.

Mengingat cara yang kedua akan lebih mudah, maka kamu disarankan untuk memilih cara kedua.

Pastikan untuk memilih bibit ikan nila yang berkualitas.

Sebaiknya jangan keberatan jika harga bibit ikan nila yang hendak dipilih lebih mahal, asal kualitasnya bagus.

Salah satu caranya adalah dengan memilih bibit yang memiliki warna yang sama, dan setiap bibit memiliki berat kurang lebih 30 gram.


5. Pemeliharaan, pemberian pakan ikan nila, dan panen


Terakhir, ketika kolam sudah diisi ikan nila, kamu masuk ke dalam tahap pemeliharaan.

Dalam tahap ini, kamu harus memerhatikan pemberian pakan ikan, memonitor kondisi kolam, dan mengganti air kolam secara rutin.

Beri pakan ikan nila 2 hingga 3 kali sehari dengan pelet berkualitas tinggi. Jaga ketinggian kolam pada kedalaman 75-100 cm.

Apabila air sudah keruh, kamu harus segera mengganti air tersebut. 

Umumnya setelah 3-6 bulan, ikan nila akan mencapai berat idealnya, yaitu sekitar 500 gram.

Jika sudah melewati waktu tersebut, artinya ikan sudah siap dipanen.

Pemanenan bisa dilakukan menggunakan jaring. 

Bagaimana cara membudidayakan ikan mas














1. Menyiapkan Kolam


Biasanya, ukuran kolam ikan mas di terpal umumnya seluas 7×10 meter dengan kedalaman 120 sentimeter.

Bersihkan terlebih dahulu kolam yang disiapkan dari penyakit dan parasit.

Caranya adalah dengan mengeringkannya selama 1 hari untuk kolam semen dan 5-7 hari untuk kolam tanah.

Makanan alami ikan mas bisa dihasilkan dengan cara menambah pupuk organik atau kandang yang sudah makan agar plankton bisa hidup di sana.

Dosis yang diperlukan adalah 1-2 ton per hektare.

Setelah itu, isi kolam dengan hingga airnya mencapai 15 cm dan jika airnya berubah menjadi hijau, artinya ganggang dan plankton sudah tumbuh.

Kemudian, isilah kolam dengan air hingga ketinggiannya mencapai 120 cm.


2. Menebar Bibit


Pilihlah bibit yang unggul agar risiko kegagalan semakin kecil.

Bibit unggul bisa didapat dengan membelinya di kelompok tani, UPT Kementerian Kelautan dan Perikanan, atau BPPI.

Berikut adalah ciri-ciri bibit ikan mas yang unggul:

Gerakannya gesit
Kulitnya mulus tanpa jamur dan luka
Indukannya bersertifikat
Nafsu makannya baik
Agar jumlah bibit sesuai dengan luas kolam, rasio yang pas adalah 20 ekor per meter persegi.


3. Memberi Pakan


Untuk memberi pakan pada ikan mas, siapkan pakan dengan protein 25% dan pemberiannya 3-4% bobot ikan.

Berilah makan pada pagi dan sore hari dan pastikan agar tidak ada makanan yang tersisa.

Pasalnya, pakan yang tersisa bisa berpotensi menimbulkan penyakit dan mengurangi oksigen akibat proses pembusukan.

4. Panen


Ikan mas sudah siap dipanen jika ukurannya sudah mencapai 300-400 gram per ekornya.

Biasanya, berat ikan akan mencapai ukuran tersebut saat usia ikan 6 hingga 8 bulan.

Hal pertama yang dilakukan jika kamu hendak menjual ikan adalah dengan menyortir pada ukuran konsumsi yang dikehendaki pasar.

Harga yang diberikan petani biasanya mencapai Rp25 ribu, tergantung dari jumlah permintaan pasar.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel