Ayah Perkosa Anak Kandung, Tewas Dikeroyok di Dalam Penjara

 

Ayah Perkosa Anak Kandung, Tewas Dikeroyok di Dalam Penjara







Seseorang ayah bernama samaran TS diamuk massa lantaran diprediksi mencabuli gadis kandungnya di Serdang Bedagai Sumatera Utara.

Polisi lalu mengamankan terdakwa buat menempuh proses hukum, hendak namun terdakwa kembali dikeroyok di dalam sel tahanan sampai kesimpulannya menghembuskan napas terakhirnya.

Kapolres Sergai AKBP Robinson Simatupang berkata kalau pada hari Jumat( 25/ 9) dekat jam 13. 30 Wib, warga menghakimi terdakwa TS yang diprediksi sudah melaksanakan tindakan

pemerkosaan terhadap gadis kandungnya sehingga diamankan kepala desa.

Penahanan dicoba terhadap terdakwa di RTP Polres Sergai. Terdakwa dijerat dengan Pasal 81 ayat( 1),( 2),( 3) Jo Pasal 76 D Subs Pasal 82 Ayat( 1)( 2) Jo Pasal 76 E dari UU RI Nomor. 17 Tahun 2016 Tentang Peraturan Pemerintah Pengganti UU RI No 17 Tahun 2016 Tentang Proteksi Anak.

Tetapi naas pada hari Sabtu( 26/ 9) jam 00. 40 Wib terjalin keributan didalam sel tahanan di mana terdakwa terletak. Salah satu tahanan memberi tahu kepada petugas jika terdakwa pemerkosaan tersebut dalam kondisi lemas serta tergeletak.

Baca juga : Vinales meyebut yamaha membuang kesempatan untuk menjadi juara 

Terdakwa setelah itu dilarikan ke RSU Sultan Sulaiman Sei Rampah buat dicoba perawatan, tetapi dekat jam 06. 10 Wib nyawa terdakwa tidak bisa tertolong serta kesimpulannya wafat dunia.

Usai kematian terdakwa, polisi langsung melaksanakan pengecekan terhadap segala tahanan yang terletak di blok sel tempat TS di tahan. Dari hasil pengecekan, tahanan lain melaksanakan pengeroyokan kepada TS sebab tidak suka memandang terdakwa yang tega mencabuli anak kandungnya sendiri.


Dari hasil pengecekan dikenal kalau 17 tahanan menarangkan tidak suka serta benci terhadap terdakwa sebab sudah melaksanakan persetubuhan dengan anak kandungnya sendiri.


Tidak hanya itu, pengeroyokan pula diakibatkan ruang tahanan yang over kapasitas. Dampaknya para tahanan gampang terpancing serta kesimpulannya emosi.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel